Putra Daerah Dikhianati Perusahaan Swasta

Hidup di kota kecil, setiap sudutnya diisi oleh lalu-lalang para pekerja dari luar daerah. Di setiap bangunan perkantoran swasta, hanya sebagian kecil staf junior yang memahami bahasa daerah setempat. Awalnya, hal ini tidak terlalu mengganggu bagi saya; seolah hanya perkara kecil yang tidak banyak berpengaruh. Mereka hanyalah bagian dari program transmigrasi. Namun, tanpa saya sadari, program transmigrasi ini telah membawa kota tercinta saya ke dalam krisis lapangan kerja bagi warga lokal. Tidak jarang, putra daerah yang memiliki potensi di sektor-sektor tertentu di perusahaan besar, seperti tambang dan perkebunan sawit, harus merantau jauh ke kota lain untuk mencari pekerjaan. Ya, mereka seperti dikhianati oleh kota kelahiran mereka sendiri. Rika Erawati, salah seorang anggota tim penyusun Naskah Akademik (NA) Universitas Mulawarman, dalam penelitiannya pada tahun 2017 tentang ketenagakerjaan, mempresentasikan temuannya di depan anggota DPRD Berau. Rika menemukan bahwa 90% pemang...