Posts

Showing posts from May, 2025

Mengapa Masjid Dipaksa Harus Berkubah?

Dalam dunia arsitektur, bentuk tidak pernah netral. Ia membentuk perilaku, persepsi, bahkan keyakinan kolektif. Ini semua adalah teori rekayasa arsitektur, atau lebih tepatnya, arsitektur perilaku (architectural behaviorism). Lalu bagaimana dengan arsitektur masjid? Sudah saatnya kita membongkar sebuah mitos besar dalam dunia arsitektur Islam: bahwa masjid harus berkubah. Faktanya, kubah bukanlah warisan asli dari ajaran Islam. Ia bukan bagian dari desain masjid pada masa awal Nabi Muhammad. Kubah mulai melekat pada arsitektur masjid pada masa Dinasti Umayyah dan semakin populer di era Fatimiyah. Inspirasi kubah itu sendiri berasal dari Romawi dan Bizantium, di mana kubah digunakan dalam gereja dan basilika sebagai simbol keagungan dan kehadiran Ilahi. Penggunaan kubah menyebar ke berbagai rumah ibadah termasuk sinagoga dan gereja Timur Ortodoks karena satu alasan teknis utama: kemampuannya memperkuat gema suara. Di zaman sebelum teknologi suara, struktur kubah adalah solusi akustik ca...

Kamus Bahasa Berau, Apakah Cukup Mempertahankan Bahasa Ini Dari Kepunahan?

Image
  Beberapa waktu lalu, saya menemukan sebuah e-book berjudul Kamus Bahasa Barrau karya M. Basyara. Penemuan ini terjadi ketika saya tengah menelusuri kembali jejak budaya Berau, tanah kelahiran kita yang kaya namun perlahan tergerus arus zaman. Temuan ini sontak menggugah kembali kegelisahan saya yang sebelumnya sudah saya tulis dalam artikel berjudul Bahasa Berau: Antara Identitas dan Kelupaan . Jika kalian belum sempat membacanya, saya sarankan untuk membacanya terlebih dahulu agar tulisan ini terasa lebih utuh. Kamus Bahasa Barrau diterbitkan pada tahun 2023. Yang membuat saya terkejut, saya sama sekali tidak mengetahui keberadaan kamus ini sebelumnya. Bisa jadi saya yang kurang aktif mencari informasi ke perpustakaan, tetapi apakah hanya saya yang luput? Bagaimana dengan Perpustakaan Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan, atau bahkan pihak Pemerintah Kabupaten Berau sendiri? Mengapa tidak ada promosi atau publikasi terkait keberadaan kamus penting ini? Saya memahami bahw...

Bahasa Berau: Antara Identitas dan Kelupaan

Sekitar tahun 2013, saya pernah menyampaikan sebuah pertanyaan sederhana kepada seorang teman yang bekerja di Dinas Pendidikan. Bukan lewat surat resmi, hanya melalui pesan singkat. Pertanyaannya begini: “Mengapa tidak ada muatan lokal Bahasa Berau di sekolah-sekolah kita?” Sayangnya, jawaban yang saya terima tidak menjawab substansi persoalan. Karena tidak menemukan arah diskusi yang jelas, saya memilih menghentikannya di situ. Beberapa waktu lalu, pertanyaan serupa kembali muncul, kali ini dalam percakapan ringan bersama istri saya. Ia bertanya, “Di Berau nggak diajarkan Bahasa Berau ya?” Saya menjawab dengan jujur, “Tidak.” Bahkan sejak saya duduk di bangku sekolah dasar, hal itu dianggap lumrah. Tidak ada pelajaran khusus untuk bahasa daerah kami sendiri. Namun benarkah ini sesuatu yang wajar? Atau kita hanya terbiasa dengan kehilangan yang perlahan? Pertanyaan tersebut memicu renungan yang lebih dalam: Bagaimana jika Bahasa Berau benar-benar punah suatu hari nanti? Kita tidak bis...