Indonesia dan Sepakbolanya (Waktu Itu)




Hari ini selasa (15/11), tim sepakbola Indonesia bermain melawan tim sepakbola Iran dalam World Cup Qualification untuk memperebutkan tiket ke Piala-Dunia. Walaupun sudah tidak punya kesempatan lagi untuk lolos, dengan kesemerawutan kompetisi liga sepakbola di Indonesia, timnas Indonesia tetap bermain walaupun terlihat tampa semangat juang.

Saat saya menulis ini, Indonesia sudah tertinggal 1-3 atas Iran. 3 gol dilesatkan lebih dulu oleh pemain-pemain Iran yang memang punya skill jauh di atas Indonesia. 1 gol hiburan dilesatkan oleh Bambang Pamunkas melalui trade marknya yaitu lewat sundulan. Selanjutnya, sepertinya saya tidak perlu menunggu hingga pertandingan usai untuk mengetahui berapa skor akhir pertandingan tersebut.

Indonesia yang masih tidak jelas situasi persepakbolaan dalam negrinya semenjak peralihan kekuasaan dari Nurdin Halid ke Djohan Arifin terlihat kelihatan kehilangansentuhan, gaya main, dan semangat juang sejak 10 menit awal pertandingan. Terus digempur oleh lini tengah dan striker-striker tim lawan. Gol demi gol pun lahir hingga 3 kali sepanjang pertandingan babak pertama. Berbanding berbalik dengan Indonesia piala AFF. Saya tidak akan menyalahkan meneer Belanda semata yang menjadi pelatih Timnas kita. Tapi semua aspek.

Lalu apa yang seharusnya timnas Indonesia lakukan? Saya pun tidak mau mencoba berspekulasi dengan menyarankan mengganti staff PSSI (lagi) seperti era Nurdin Halid yang diturunkan dengan paksa. Apakah ini salah bapak Djohan? Tidak juga. Lihat program pembinaan pemain muda Indonesia yang dikicaukan bapak Djohan. Timnas U-23 kita di Sea Games bermain sangat baik, diluar ekspetasi kebanyakan orang. Mungkin akan lebih baik kita menunggu apa yang dilakukan bapak Djohan kedepanya. Menunggu hingga anak-anak muda di sea games promosi ke timnas senior. Dan menunggu hingga terjadi keajaiban di timnas kita.

Bagaimanapun membangun tim sepak bola yang baik itu tidak bisa dengan instan. Perlu proses yang lama. Mari menunggu, jika itu yang terbaik. Saya yakin era Indonesia akan tiba.

Comments

Popular posts from this blog

Bahasa Berau Asli (Banua) di Ambang Kepunahan.

Kamus Bahasa Berau, Apakah Cukup Mempertahankan Bahasa Ini Dari Kepunahan?

Menyikapi Musuh: Pelajaran Berharga dari Sebuah Permusuhan