Posts

Showing posts from February, 2014

Sweet Scene Part : 3

The Engagement Tidak terasa hubungan ini berjalan lebih 5 bulan. Saya bukan orang yang bertele-tele. Jadi saya memutuskan untuk melamarnya. Dan setelah melali proses yang panjang dia menyetujuinya. Apakah hidup punya arti dalam pengharapan? Saya katakan,"ya". Hidup punya arti dalam pengharapan. Menentukan tujuan hidup adalah modal penting dalam pengharapan, pengharapan tanpa tujuan hidup hanya akan jadi blunder di masa mendatang. Sekarang saya hanya menunggu, menunggu pertemuan dengan orang-orang yang berada di sekelilingnya, dengan orang yang melahirkannya.  Kami sedang merencanakan jalan menuju ke sana. Semoga Allah meridhai keinginan kami ini. Sesungguhnya kami hanya mau menyempurnakan ibadah kami. -Sweet Scene Part : 3-

Heart Roar (Waktu Itu)

Saya galau untuk memikirkan kebodohan saya di masa lalu yang terkoneksi dengan masa depan yang semu, terhalang oleh rasa cinta yang semakin membara karena tangan yang tak sanggup meraihnya. Bukan karena permasalahan A dan B atau alasan C dan D kaki dan mulut ini sulit bergerak ketika calon masa depan itu ada di dekat saya. Rasa suka saya membuat saya seperti orang bodoh yang punya begitu banyak permasalahan dalam hidup. Saya menginginkannya namun tak mampu meraihnya. Saya ingin bebas, tapi terkekang oleh perasaan. Seperti lirik Dewa19 - Sayap Sayap Patah, dalam pengertian saya sayap patah adalah harapan rapuh yang coba saya usahakan untuk diaplikasikan ke dalam kehidupan tapi kemudian jatuh pula pada akhirnya karena tak sanggup melihat masa depan apa yang terjadi. Fans dan super star. Itulah yang terlihat. Saya fansnya, dan cahaya itu adalah super star nya. Kalau bisa memilih saya tak ingin merasakannya, tapi saya terpaksa harus mendapatkan setidaknya tanda tangannya ag...

Indonesia dan Sepakbolanya (Waktu Itu)

Image
Hari ini selasa (15/11), tim sepakbola Indonesia bermain melawan tim sepakbola Iran dalam World Cup Qualification untuk memperebutkan tiket ke Piala-Dunia. Walaupun sudah tidak punya kesempatan lagi untuk lolos, dengan kesemerawutan kompetisi liga sepakbola di Indonesia, timnas Indonesia tetap bermain walaupun terlihat tampa semangat juang. Saat saya menulis ini, Indonesia sudah tertinggal 1-3 atas Iran. 3 gol dilesatkan lebih dulu oleh pemain-pemain Iran yang memang punya skill jauh di atas Indonesia. 1 gol hiburan dilesatkan oleh Bambang Pamunkas melalui trade marknya yaitu lewat sundulan. Selanjutnya, sepertinya saya tidak perlu menunggu hingga pertandingan usai untuk mengetahui berapa skor akhir pertandingan tersebut. Indonesia yang masih tidak jelas situasi persepakbolaan dalam negrinya semenjak peralihan kekuasaan dari Nurdin Halid ke Djohan Arifin terlihat kelihatan kehilangansentuhan, gaya main, dan semangat juang sejak 10 menit awal pertandingan. Terus dige...

Ketika Rakyat Dan Pemerintah Dipisahkan Dinding Mental Yang Bobrok

Image
Saya bukan orang yang ahli dalam bidang politik dan hukum, tapi saya mencoba mengungkapkan apa yang saya lihat dari sudut pandang orang awam Si Penguasa "Sudah rahasia umum, kalau wakil rakyat itu kerjanya tak becus" Kata-kata ini sering kali terlintas ketika saya menyaksikan berita-berita di televisi yang tak ada habisnya membahasa tetek bengek permasalahan di Indonesia. Entah dari sisi hukum, politik, sosial, budaya,dan selalu tidak lepas dari 10 huruf keramat yang "katanya" paling berkuasa di bumi ku Indonesia. Siapa lagi kalau bukan "Pemerintah". Pemerintah punya peran penting dalam menentukan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kenegaraan. Keputusan pemerintah tidak bersifat absolut, namun punya pengaruh kuat menentukan keputusan-keputusan ( blunder ) yang kerap kali merugikan rakyat. Mereka-mereka yang berdiri disingga-sana-nya mempunyai sejumlah pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan keputusan yang sudah di endus ...

Si Orange Yang Bandel

Image
1 Minggu yang Lalu (17/07/12) Setiba di Bandara Soekarno-Hatta, saya langsung menuju Hotel Acacia untuk mengunjungi om saya. Om yang sedang mengurus keperluan bisnisnya menahan saya selama dua hari untuk menikmati Jakarta. Ditemani hiruk-pikuk kemacetan kota, saya pergi menggunakan taksi Blue Bird menuju hotel Acacia. Cuaca Jakarta saat itu cukup panas. Sesekali mata saya tertuju pada argo si burung biru yang bergerak dengan tarif Rp. 300 per kilometer. Pergerakan argo yang tidak masuk akal tersebut membuat hati saya cemas. Bukan tanpa alasan, karena budget di dompet saya berteriak untuk mengingatkan agar saya menghemat pengeluaran. Selama perjalanan, sang sopir sesekali mengajak saya berbicara, membicarakan banyak hal mengenai dunia pertaksian. Saya yang tidak terlalu paham dengan apa yang ia katakan hanya mengangguk dan sesekali merespons dengan kata-kata seadanya. Tak terasa, perjalanan menuju Acacia sudah hampir 1,5 jam. Sang sopir, yang kira-kira berusia 30-an, sudah diam seribu b...

Sweet Scene Part : 2

Hari ke-21 Komunikasi telah berjalan. Saya tak ingin banyak berspekulasi tentang perasaan kedua belah pihak, juga tak ingin terjebak dalam kebimbangan. Mengulangi kesalahan yang sama—memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi, lalu jatuh ketika kenyataan tak sesuai. Tahun baru telah berlalu, hari berganti, minggu berlalu, dan hari ke-21 ini menjadi hari yang berbeda. Tapi sebenarnya, perasaan yang saya rasakan hampir selalu sama dengan hari-hari sebelumnya. Setiap hari bagi saya adalah sesuatu yang baru—ada kebahagiaan di satu hari, namun di hari lain saya merasa terpuruk. Bodohnya... Saya terjatuh karena spekulasi dalam pikiran saya. Gambaran sekilas yang menjadi bumerang bagi diri saya, padahal belum tentu benar. Seperti mendengarkan lagu mainstream yang berulang-ulang, meskipun hanya untuk sementara, saya melakukan hal-hal bodoh yang ketika dipikirkan, "Untuk apa itu dilakukan?" Saya sendiri merasa bingung dengan alur pikiran saya. Rasanya, tak ada yang bisa saya banggakan, ...

Sweet Scene Part : 1

Kurang lebih sudah tiga minggu sejak kejadian bersejarah itu. Saya maju dan menawarkan diri untuk menjadi pendampingnya. Hingga orang-orang di sekitar saya pun bertanya-tanya, "Pernikahan itu bukan hanya soal cinta, tapi juga membutuhkan banyak penunjang lainnya. Apa yang telah kamu persiapkan?" Jawaban dalam hati saya, "Cinta, ketertarikan, rasa sayang, penantian, keyakinan, keinginan untuk menyempurnakan ibadah, sebuah rumah untuk berteduh, blue print usaha yang sedang dibangun untuk investasi jangka panjang keluarga, harapan agar kita bisa membangun kehidupan bersama, biarkan saya menjadi tempat bersandarmu ketika kelak orangtuamu tak ada lagi, biarkan saya menjadi orang terakhir yang menemanimu saat anak-anak kita sudah bersama keluarga mereka masing-masing. Saat kamu sendiri, ada saya yang menemani." Jawaban yang terucap dari mulut saya, "Selain rasa tertarik pada dia, ada keinginan untuk menyempurnakan ibadah, sebuah rumah untuk berteduh, dan jaminan bahw...

When The First Time I Met Them

I still remember the first time I met them. It was a quiet hall, with nobody there except me. Then, somebody came towards me and said, "Oh, that's HYDE! Laruku's vocalist!" When he got closer, I saw his true face! "Oh gosh, he's not Hyde. He seems like he's from Indonesia." Then I asked him what his name was. He told me his name was Rendy. Hohohohoho. That was quite a silly introduction! I then asked where he was from, and he said he was from Bandung. He's a failed student, just like me. And that was my first friend on campus: Rendy Irawan. Next is Julian, a quiet man with eyeglasses. When I first met him, he greeted me first. Then, he sat beside me before our first class. We talked to each other, but we didn’t hit it off at first (hoeeeek... -_-). However, after a few meetings, he turned out to be a really funny guy. He's the third friend I met, after my other friend, Dino. Thanks to my first and second best friends who I met in Bandung. Eve...